Blue Fire Pointer el_hamam

Pengikut

Mbah Siti dan Kucing

 

Kos Tutul

Di kos Tutul ada seorang mbah (nenek) yang hidup sendiri. Ia bernama mbah Siti. Setiap hari ia menjalani hidup dengan sederhana dan melakukan rutinitas itu-itu aja. Saking monotonnya, aku bisa memprediksi kapan dan di mana mbah Siti beraktivitas.


Kebutuhan sehari-hari mbah Siti mengandalkan dari bayaran anak kos. Kebetulan ia memiliki kos untuk disewakan, meski hanya berjumlah 6 kamar. Kosnya pun relatif murah di bandingkan dengan kos lainnya yang ada di sekitar kampus. Yang menurutku, uang kosnya hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, itu pun kalau anak kos tidak telat membayar.


Mbah Siti yang ramah dan terkenal akan rasa sayangnya terhadap kucing. Suatu hari membuat saya tertegun akan ekspresi sayangnya itu. Ternyata rasa sayangnya terhadap kucing begitu besar. Bagaikan ibu yang menyayangi anaknya.


Setiap waktu makan, mbah Siti selalu memberikan jatah makanan untuk kucing-kucing. Ia taruh makanan itu di depan kamarnya. Kucing-kucing itu nanti akan sendirinya menghampiri dan memakan hidangan yang disediakan oleh mbah Siti.


Awal pertama kali aku lihat mbah Siti menanak nasi, membuatku terheran. Karena nasi yang dimasak terlihat begitu banyak. Yang dalam benakku, porsi tersebut merupakan porsi super kenyang untuk aku makan seharian. Padahal dalam pengamatanku, orang-orang yang sudah lansia biasanya berkurang atau menurun asupan makannya.


Ternyata, menanak nasi yang banyak tersebut dilakukan oleh mbah Siti bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk Kucing. Itu yang aku lihat saat mbah Siti akan makan. Ia selalu membeli ikan yang dicampur dengan nasi untuk diberikan pada kucing-kucing. Aku lihat, kucing-kucing dengan lahap menyantap hidangan campuran tersebut.


Suatu sore menjelang Ashar, saat mbah Siti hendak membuka pintu garansi, ia terjatuh. Mbah Siti memang lebih suka melewati pintu garansi yang ada di belakang kos dari pada lewat depan saat ke warung Biru dan masjid. Hal ini karena faktor jarak saja, yang mana lewat pintu garansi aksesnya lebih cepat.


"Aduh…aduh…aduh" Terdengar suara yang tidak asing bagiku. Saya pun segera berhenti dari mengetik-ketik leptop dan berlari menuju arah suara yang tidak asing bagiku.


"Ya Allah, mbah. Mbah kenapa kog bisa jatuh?" Tanyaku sambil membantu mbah Siti duduk dengan posisi yang benar. Karena mbah Siti tidak merespon pertanyaanku, akhirnya saya berinisiatif untuk mengambilkan air putih.


"Mbah, ini diminum dulu air putihnya"


Setelah mbah Siti minum, barulah ia mulai berbicara.


"Aduh om, ini tadi mau buka pintu garansi, tiba-tiba si mbah kaget saat lihat luar, kayak ada bayangan orang. Karena kaget, si mbah jatuh"


"Walah mbah, yang hati-hati ya. Mbah Siti mau ke mana?" Sambil bertanya, aku menerka-nerka apa yang baru saja diucapkan oleh mbah Siti. Terdengar seram, tapi aku mencoba untuk mencari asumsi-asumsi yang tepat dalam penalaraan. Dengan melihat kondisi mbah Siti yang sudah dimakan umur. Dari situ, aku menerka bahwa mbah Siti kaget karena posisi mata yang ada di ruang gelap tidak cukup siap menerima cahaya dari luar rumah yang lebih terang.


"Mbah Siti mau ke mana?"


"Ini mau beli ikan di warung Biru"


"Buat kucing ya mbah?"


"Iya om"


"Ya udah sini, saya belikan saja mbah. Mbah Siti balik aja ke kamar, nanti ikannya saya antarkan"


Sebelum beranjak untuk ke warung Biru, aku mencoba membantu mbah Siti untuk bangun terlebih dahulu. Akan tetapi, mbah Siti belum sepenuhnya pulih energi untuk berdiri. Sehingga mbah Siti meminta untuk duduk saja.


"Mbah Siti, saya ke warung dulu ya buat beli ikan" Sambil beranjak dari duduk, saya minta izin kepada mbah Siti.


Dengan sedikit berlari-lari kecil aku segera membeli ikan sesuai pesanan mbah Siti. Lalu dengan cepat aku kembali ke tempat mbah Siti yang masih duduk di garansi.


"Ini mbah Siti, ikannya"


"Makasih om"


"Sama-sama mbah"


"Saya bantu berdiri ya mbah" Dengan cepat aku membantu mbah Siti berdiri. Ternyata butuh 10 menit untuk membantunya berdiri. Karena tangan kirinya terkilir, sehingga butuh pelan-pelan untuk membantu bisa berdiri.


Setelah berdiri, mbah Siti baru bisa jalan menuju ke kamarnya. Kebetulan kamar mbah Siti dengan kamar kos searah dan lumayan dekat.


"Saya kembali ke kamar ya mbah! Kalau ada sesuatu panggil saja saya mbah" Ucapku sambil senyum lalu putar balik menuju kamar.


Dari kejauhan, diam-diam aku mengamati keadaan mbah Siti. Terlihat ia sedang mengadukkan nasi dan ikan untuk dikasihkan pada kucing-kucing, meski ia kerjakan hanya dengan menggunakan tangan kanan. Aku lihat tangan kirinya belum bisa digerakan.


Malam harinya, saudara-saudara mbah Siti mulai berdatangan untuk menengok keadaan mbah Siti. Tangan kiri mbah Siti yang terkilir makin nampak membengkak. Ia masih belum bisa menggunakan tangan kirinya, meski sekedar untuk digerakan saja.


Tapi mbah Siti yang terbiasa sendiri untuk melakukan segala hal, tidak pernah mengucapkan keluhan atau rasa sakit pada tangannya. Ia bahkan selalu berucap "Ayu bisa-bisa, cah pinter kok" sambil tangan kanannya mengelus-elus bagian tangan kiri yang bengkak.


Di tenga-tengah akan makan malam, mbah Siti ingin ke warung Biru untuk membeli lauk dan ikan untuk kucing. Para saudaranya mencegah dan meminta diri untuk membelikannya.


Saat mbah Siti selesai makan, ia menyisakan nasi dan mengaduknya dengan ikan untuk dihidangkan kepada kucing-kucing. Itu pun ia menolak tawaran saudara-saudaranya untuk menyiapkan makan kucing-kucing. Ia aduk sendiri dengan hanya menggunakan tangan kanan.


Terlihat kucing-kucing yang dengan sabar menunggu hidangan dari mbah Siti. Saat makanan sudah ditaruh di depan kamar, kucing-kucing mulai mengerubungi dan menyantapnya dengan lahap.


Diam-diam saya mengagumi entitas rasa sayang mbah Siti kepada kucing. Nampak ada perlakuan yang seolah-olah memanusiakan makhluk ciptaan Tuhan yang berjenis binatang tak berakal. Padahal kita yang berakal pun, kadang malah berprilaku kebinatangan kepada sesama manusia.


Dari kelemahan dan keterbatasan seorang lansia justru hidup instrumen-instrumen penuh nilai kebaikan. Yang bahkan jauh dari tendensi-tendensi untuk memperoleh imbalan atau balasan.


Rasa kasih sayang kepada makhluk yang bernama kucing, mbah Siti wujudkan dengan memberi makan setiap hari. Meskipun satu-satunya penghasilan dari bayaran anak uang kos sangatlah minim dan tenaga untuk beraktivitas mulai menurun, apalagi saat tangan kirinya sakit.


Aku jadi teringat cerita guru agamaku tentang seorang wanita sundal. Suatu hari wanita sundal melihat seekor anjing di hari yang trik matahari pas dipuncak-puncaknya. Sehingga sangat panas sekali. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, lalu menimba air dengan sepatunya. Lalu diberikanlah air itu kepada anjing. Singkat cerita, saat wanita sundal meninggal dunia, Ia pun diampuni karena menolong seekor anjing yang kehausan. Dan cerita itu beberapa tahun kemudian aku temukan dalam literatur hadis Nabi Swa.


"Wow, melamun aja" Ujar Dedik yang membuyarkan proses perenunganku saat melihat kucing-kucing dengan lahap memakan ikan campur nasi.
Aku pun kembali menghadap ke layar laptop untuk mengedit tugas buku yang sempat tertunda.


#Aku tulis saat sedang di depan kamar Asyabab Krapyak

Gila PS-an

Liga Champions 


Hari rabu telah usai kini telah datang hari kamis, gue, fadiga, dan away tak kunjung jua memejamkan matanya. awalnya gue sudah ingin memejamkan mata terlebih dahulu, tapi ditengah-tengah keheningan malam teman gue yang bernama fadiga mulai mencelotehkan kata-kata panas yang membuatku tertarik untuk mendengarkan dan larut dalam pembicaraannya. 

Fadiga dengan gaya khas orang jawatimuran ngomong ke gue, "cak menurut loe bentuk fisik mana yang loe suka dari seorang wanita ? " dengan sepontan gue jawab " kalau gue yang pertama gue lihat itu bibirnya cak", kog bisa bibirnya ? " tanay fadiga. "soalnya gue gak tahan mandang mata seorang wanita saat diajak bicara " jawab gue kembali. 

Temen gue Away yang dah merabakan badannya dan memejamkan kedua matanya mulai ikut bicara juga" kalau gue cak lebih suka wanita saat senyumnya, kayak yang gue idamkan sekarang... heheh". " hahaha chah-caha maksut loe Away ?" celetus Fadiga. "Menurt loe gimana fadiga?" tanya gue sambil berusaha memejamkan mata. " menurut gue sih, kalau dari bentuk fisik gue suka penampilan angguncewek dan gaya bicara cewek" jawab fadiga sambil senyum gembira. gue tahu itu anak kenapa senyum sambil ketawa pelan, seolah menyindir saya yang sekarang masih jomblo dan kadang teman seangkatan kuliah sering menyebutnya JOMBLO Angkut dan parahnya lagi kalau orang jomblo diangkatan gue dibilang tidak suka wanita. gue sih baisa aja kalaua menanggapi soal begituan.soalnya yang bilang juga kebanyakan masih jomblo. wkwkwk.

Setelah lama gue dan kedua teman gue ngobor ngelantur kesana kemari tanpa ada hal yang serius untuk ditanggapi, jadi buat teman gue Away tidak bisa tidur malam dan dengan sepontan ngajakin gue dan fadiga buat main PS. saat itu anak ngajakin Ps gue dah ngira nie pasti fadika bagal setuju dan langsung berdiri dengan semangat. siap cak " dengan tanggap fadiga menjawab tantangan away."loe berani gak mam?" tantang away ke gue. dengan aagak berat gue angkat bicara " gue sih siap-siap aja brooo, penting da yang mau ngambil stiknya dan hidupin leptopnya." " yo siap, tak jikuke vcak" jeletus fadiga. gue dah nebak, itu anak pasti akan nanggepin ucapan gue dan jalanin buat jadi pembantu gue meskipun cuma gue suruh ngambil stik dan buat liga.

Teman gue yang bernama fadiga ini memang hobi banget main Ps dan kalau gue tantangin main ps sampai subuh pun diladeni dan kalau gak ada kegiatan lain mungkin nie anak kalau main Ps bisa 24jam non stop dan bahkan bisa berhari-hari atau berminggu-minggu. tapi mesti gitu nie anak pinter banget kalau uadah bicarain tentang perkuliahan.

temen gue yang satunya juga gak kalah gila nya main Ps tapi lebih gila lagi kalau nonton bolaapalahi kalau yang ditonton itu tim favoritnya JUVENTUS, semal penuh itu juve main bakal ditonton, meskipun diTv lokal gak tayang, nie anak akan mati-matia untuk nonbar dicace atau bascamp juventus.meskipun gila bola nie anak juga jago main Ps. nie anak yang biasanya juara terus kalau dibikin cup.

geu yang termasuk juga suka Ps meski gak terlalu hobi main Ps kadang juga bisa juara. iya juara terakhir hehehe. tapi jangan salah, kalau gue main Ps, gue itu kayak perwakilan sporter yang ada disemua tribun satdiun. bisa bayangkan itu setadiun kalau lagi ada pertandingan sepak bola, betapa ramainya dan hebohnya. nah gue itu kalau lagi Ps, kayak jadi perwakilan dari ribuat sporter.jadi gak usah dibayngkan ributnya seperti apa... hehehe

Masuk ke permainan Ps. fadiga yang dengan sigap menyalakan komputer dan membuat liga buat kita. awalnya gue makai club Liverpool, dan away memakai club juventus dan fadiga memakai club inter milan. itu merupakan club-club kebanggaaan masing-masing personal. kami main Ps dari jam 12 malem. dipermainan liga ini gue memang gak jadi faforit juara tapi gue lumayan jadi runnerup. gue sih sudah bisa nebak kalau pertandingan in akann dimenangkan oleh Away dan tebaaan gue benar brooo, difinal gue dilibar dengan skor 2-0. 

Malam itu kamar terasa berisik sekali dan udah seperti sebelum-sebelumnya juaranya ya bisa ditebak tapi gue dan fadiga gak pernah tue putus asa buat meladeni permainan away. dan bahkan membuat gue termotivasi untuk nagalahin dia. dan apalah daya, beribu upaya dan kerja kerasku pun tak bisa merubah takdirku pada mala itu untuk jadi seoang peaminps yang abal-abalan...hahaha apalah daya kalau Tuhan berkehendak seorang hamba haruslah pasrah... aslinya dalam pertandingan gue pengen nie membuktikan kata pepatah (sepintar apapun tupai melompat pasti akan terpeleset juga) tapi hal itu belum juga terelasasikan dalam permainan Ps gue... ternya setelah gue pikir dan renungkan mendalam, kata pepatah itu belum tentu benar karena menurutku sorang pepatah atau pujangga juga manusia jadi ungkapannya pun bisa salah dan bisa benar.tapi jangan diambil negatifnya brooo dari penafsiran gue dari kalimat tersebut, karna bisa jadi gue dalam main ps gak sering melawan teman gue yang ahli.

Pagi pun mulai datang dan matahari melu berani menampakkan batang hidungnya dan para mayat hiduppun mulai bangu kembali dan melakukan aktifitas sepeti bisanya. tapi kami bertiga masih sibuk main Ps. matahari pun mulai tenggelam dan mengucapkan salam perpisahan sementara dan bulan mulai menyambut kami. dan kami pun masih terus menarikan jemari kami untuk mengasah skill tangan kami dalam mengelola stik, yaitu stik Ps. dan gilanya kami masih saja main ps dan secara terus menerus away jadi juara. dan ditengah malam sekitar jam 09 dominasi away menjadi juarapun bisa dipatahkan. sayang yang melakukan itu bukan gue, tapi fadiga. tapi gue lumayan terhibur meski bukan gue yang menjadi orang yang masuk sejarah dala perPs an kami...wkwkwkw 

Dengan si fadiga yang menjadi juara, ungkapan pepatah (sepandai tupai melompat apsti terpeleset juga) telah di buktikan dengan nyata senyata-nyatanya... wkwk dan pas itu juga sua halilintar menggelegar dikamar, maklum gue dan teman gue fadiga terbawa emosional karna bisa menjunglkan dominasi si away.

Sehari penuh kita main Ps dan setelah selesai gue bisa nyimpulkan kata pepatah itu akurasi ketepatan kata-katanya 70% mendekati kebenaran (penafsiran gue brooo, gak usah didebatkan). selain itu, seorang memandang apa yang disuka yaitu seorang wanita dalam menyukai wanita berbeda-beda... loe, gue end....
Selamat Ps an .....

Sekedar Menengok Rindu




Kebohongan yang kau tebarkan kadang membuatku kecewa. Entah karna kau telah melanggar norma agama atau karena memang prinsipku yang terlalu kaku memegang ungkapan "jujur". 

Mutiara Abad Baru
Semenjak kau diam karna kebohongan yang telah kau tebarkan padaku atau karena sesuatu hal lain yang mengakibatkan kau tak berani menjawab kata-kata dariku. Duhai hawa, meski kau telah melakukan kesalahan yang tak kau sengaja mungkin akan ku maafkan, entah rasa iba atau suka yang telah menghampiriku untuk memaafkan tingkah lakumu.

Tuhan inikah yang dinamakan jatuh cinta?, kadang aku merasa bila dekat dengatnya serasa aku semakin bertambah untuk terus dekat kepada-Mu. Apakah ini yang dinamakan cinta sejati atau malah ini sebuah dosa besar yang akan aku emban sehingga butuh untuk terus mendekatkan diri kepada-Mu.

Sudah lama aku tak berhubungan lagi denganmu dan sudah berkali-kali aku ingin menghapus ingatan tentangmu di memoryku. Tapi hal itu tak bisa aku lakukan karena kau telah menjelma disetiap langkah dan tindakanku yang seolah-olah kau telah bermukim disaraf nadiku. Inilah yang aku anggap sebuah kesalahan karna mengenalmu atau sebuah keberuntungan telah mengenalmu. mungkin tuhan yang mampu menafsirkan makna bertemu denganmu.

Sabtu (07/03/15) aku pulang ke kampung halaman. Ada sepucuk panggilan dari ibu yang ingin mengadakan hajatan kecil di rumah. Sebenarnya akau tak ingin pulang, karena aku takut akan tambah benih-benih mengingatmu. Tapi ego itu aku sampingkan demi ibu tercintaku yang telah melahirkan dan mendidikku dan dari ibuku Tuhan menitipkan aku.

Sudah dua hari ini aku dirumah, entah kenapa bayanganmu terus datang disetiap aku langkahkan kakiku untuk keluar rumah. Satu hari di rumah, aku sibukkan untuk membantu ibu mempersiapkan acara hajatan keluarga. Hari kedua, sudah mulai aku nganggur seperti barang rosok yang telah lama tidak terpakai, kusut, karatan, dan tak sedap dipandang. mungkin itu cocok disandarkan buatku yang sehari mager di depan layar Tv.

Karna tanpa kegiatan itulah aku mulai memikirkan segala sesuatu, baik tentang kegiatan di Jogja baik tentang akademik maupun organisasi. karena minggu ini akan ada festival dolanan tempo dulu dan pada minggu itu juga aku ingin seminar skripsi. Tapi dari hal itu kau juga masuk dalam ingatanku, karena kau hanya berjarak beberapa meter dari hadapanku. Akhirnya aku beranikan untuk mendekat kepadamu dengan berlahan-lahan aku mendekatimu meski tak menjumpaimu.

Aku hanya melintas di depan halaman rumahmu dan menengok bangunan yang tak asing bagiku selama bertahun-tahun aku tinggalkan. Mungkin dengan melintas di depan rumahmu membuatku lega karana raga dan jiwa ini terasa dekat, dekat sekali. Dan mendekatimu mesti aku tak melihat wajahmu, sidikit mengobati rasa rinduku. Semoga kau juga merasakan getaran yang sama.

Cintaku memang sedikit gila atau bahkan bisa dikata cinta suci, sesuci pakaian orang yang sedang thowaf di hadapan Sang Ilahi. Duhai hawa, bukannya aku tidak mau menjumpaimu tapi aku takut bertemu denganmu atau malah aku takut merusak kehormatanmu. Maafkan aku, kalau aku menuliskan setitik goresan sejarah tentangmu.

@Queen Kim-Am


Kunjungan Keluarga Kecilku


Sudah empat tahun gue di jogja, belum pernah sama sekali keluarga kecilku menjkenguk untuk sekedar melihat keadaan dan suasana di tempat perantauan gue. bagi gue sih gak masalah mereka mau datang atau tidak. soalnya mereka sudah berkeluarga dan mempunyai kesibukan luarbiasa dibandingkan ama gue. apalagi udah pada punya anak mungil dalam keluarga mereka. 
hari Rabu (18/02/15) gue kaget dapet BBM dari kakak gue di kudus. kalau besuk mereka mau main ke jogja ketempat temen komunitas sepeda gunung di kudus yang sekarang berdomisil di jogja. gue tanya tempatnya dimana. kakak gue bilang deket Ambar Binangun tepatnya di kedai lir-ilir. sontak gue sanggupuin aja untuk dateng kesana, padahal gue gak tau tue tempat pastinya di mana, yang gue tahu cuma Ambar Binangun yang biasa digunankan untuk kegiatan pramuka. dan parahnya gue kesana aja baru sekali itupun dengan naik angkutan umum. ???? (pusing cari jalan )
Setelah agak lama gue mikir, dan sambil BBM dengan temen-temen yang biasa kesana. gue baru paham itu tempat. parah nya gue gak tahu ternyata itu tempat deket banget ama krapyak. kira-kira 10 menit nyampai. yach maklum lah gue nie jarang jalan-jalan disekitar sana, menthok kesana za kalau mau ziarah. Gue dibilang kuper gak masalah broo, tpi asal loe tau kalau disitu da temat rekreasi atau nongkrong mungkin gue tahu. masalahnya di sana gak da tempat asik untuk dikunjungi.... wkwkwk (cari alasan)
Kamis (19/02/15) gue rencanapada pagi ini mau garap skripsi ke tempat bang fai sampai sore dan sekalian balikan buku diperustakaan kampus. dalam perjalanan gue dah ngerasa enak, soalnya jam segini kog jalan sepi gak ada siswa, mahasiswa, atau pekerja yang lalu lalang dijalan. ternyata setelah gue sampai ketempat fai dan nanya kegelisahan gue saat diperjalanaan. fai bilang ini hari libur nasional brooo. Gubrakkk begok banget gue gak tau kalau hari ini tanggal merah. ini nie kalau sudah jadi mahasiswa semester akhir, gak pernah lihat tanggal, karna saking banyak libur dan jarang kekampus. hahahaha (SukaDukaMahasiswaAkut)
Kling...kling... bunyi BBM gue, gubrakkk sontak gue kaget pas lihat pesan didalamnya. "dek nie mba dah sampai jombor, kalau mau ke UMY pakai angkutan apa ya ?" , karna gue gak tahu, jadinya gue suruh makai taxi aza. Gue kaget banget pas dapat sms kalau keluarga kecil gue mau datang hari ini, soalnya kemaren gak bilang kalau mau datang hari kamis. padahal gue baru saja sampai ketempat fai dan mau nanya soal skripsi. akhirnya gue putusin untuk pulang, dan siap-siap menemui serta menemani mereka (TepatnyaPemanduJalan2).
Sore ini, keluarga kecil gue terutama mba gue kepengen banget ke alun-alun utara dulu. mbsa gue penasaran mah sama pohon gede dan rindang yang ada ditengah alun-alun. dalam hati gue berbisik, nie mba gue jangan2 korban senetron di Tv. Pohon gede dan rindang kalau gak salah sih pohon bringin, yang konon ceritanya kalau bisa lewatin pohon itu dengan ditutup matanya pakai kain akan dapat jodoh. ketika mba gue nyoba  dua kali buktinya gak bisa lewatin dua pohon Bringin tersebut. tpi buktinya yach mba gue dah dapet jodoh dan dah punya momongan. yach namanya juga cerita fiksi, bisa benar bisa tidak. kalau gue sih, masalah jodoh gue serahkan ama Tuhan Yang Maha Pencipta.
Pagi hari jumat(20/02/15), setelah gue joging dan main Badminton dari Alkid  bareng ama teman. keluarga kecil gue ngajakin gue untuk megunjungi teman lama gue yang sudah tidak pernah gue kunjungi selama satu dekade lebih, yaitu ke Gembiraloka wkwkwk. gue kangen banget ama patung dinosaurus dan inatang-binatang lainnya, mungkin mereka dah gak kenal lagi ama gue (SokKenal) maklumlah itu kan kesalahan gue yang ninggalin mereka....????. 
Akhirnya gue sampai Gembiraloka, sempet kaget pas beli tiket masuk... woaow ternyata harganya dah tiga kali lipat beda jauh saat gue pas terakhir kesini. gue aharus ngeluarin gocek 25 ribu buat masuk. Dalam hati gue bertanya2, masak gue mau berkunjung ketempat teman aja kudu bayar mahal, jangan-jangan besuk dimasa akan datang berkunjung kemana saja harus pakai duit ...??? (PikiranBegog). saat gue masuk Gembiraloka, ternyata sudah berubah dri yang aku duga, sekarang dah banyak renovasi. mau masuk aja gue sempet bingung. diawal masuk gue masih gak asing dengan patung dinosaurus, ternyata masih exsis aza tue patung....wkwkwk. saat masuk gue dan keluarga kecil dah di kasih pilihan mau sepedaan, naik angkut mini, atau jalan kaki. akhirnya kita jalan kaki, gue sih no problem mau jalan kaki atau sepedaan. yang penting bisa nyapa teman lama. dalam perjalanan yang paling gak sabar itu keponakan gue, maklumlah anak kecil penasaran banget sama hewan... apa lagi disekolah cuma bisa bayangin aza... 
pertama2 gue masuk ternyata yang nyapa gue, adlaha neneg monyang kita Monkey & gorila (kita? loe aja kali yang baca, kalau gue gak). kedua kita nyapa Macan yang lagi kelaparan cari Jodoh, eh cari makan dech. Aslinya banyak nie hewan-hewan yang gue temui tapi yang paling mengesankan nie bisa nasih makan burung-burung (lupa namanya) dan megang ular gede, kalau itu ular lapar mungkin gue bisa jadi mangsa. pokok nya asik dech kalau main ke gembiraloka. jam 2 akhirnya gue dan keluarga kecil dah selesai nelusuri luasnya Gembiraloka sampai kaki gue encok. maklum sebelumnya dah joging eh ditambah jalan-jalan. 
setelah dari gemberiloka kita makan dulu di Olive,saking lamanya gak makan di Olive deket UTY gue lupa jalannya kalau dari gembiraloka, gue muter dulu dari UAD. hahaha maklum gak pecinta kuliner. selepas makan kita berangkat menuju Malioboro, kata orang-orang gak dibilang kejogja kalau belum mampir kemalioboro...katanya!!! dan ke malioboro jangan lupa bawa oleh-oleh khas jogja, mbak Pia Pathuk.
Hari Sabtu (21/02/15) pagi-pagi jam setengah enam, mereka pamit pulang ke Kudus. katanya sih ponak gue, mau ikut lomba game diRame. gue ngakak aja, anak kecil, yang biasa manggil Om mau ikut lomba game...gue banyngin game apa yang cocok buat anak-anak (GakBisaKebayang).
Sampai jumpa Keluarga kecilQ, jangan kapok2 main ketempat perantauan Om yang Ganteng...wkwkwk Sampai bertemu kembali.

- Copyright © el_hamam - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -